Jurnal Puasa Pekan ke-4
(20-23 April)
Puasa Tajil Berlebihan
Hari ke-1
Rabu, 20 April
Pagi ini aku beresin rumah dan bantuin suami lagi benerin kandang merpati.
Siangnya setelah jemput anak-anak kami ke mall untuk sedikit keperluan yaitu titipan jam teman dan kuker adikku.
Kemudian kami membeli bebrapa roti kesukaan kami.
Tiba dirumah istirahat sebentar. Setelah solat terasa ngantuk dan lelah hingga bingung mau bukaan apa. Akhirnya aku dan anak lelaki ngabuburit beli lauk dan minuman.
Alhamdulillah tajil hari ini yang disangka kurang ternyata pas tak ada sisa.
Hari ke-2
Kamis, 21 April
Sore ini kami berencana buka bersama di resto favorit pilihan anak-anak. Sudah sejak sebelumnya anak-anak pengen bareng abinya kesana makan dan menikmati suasana disana seperti yang pernah mereka rasakan beberapa tahun sebelumnya.
Tapi ternyata kenyataan tidak seindah rencana yang mesti reparasi tempat terlebih dahulu. Padahal biasanya resto ini sepi. Saat puasa ini jadi rame dan menu pun yang ada paket.
Sementara yang ingin kami pesan adalah menu spesial.
Akhirnya kami hanya memesan minuman kesukaan anak-anak saja untuk dibawa pulang.
Sembari menunggu minuman dibuat, suami dan si abang kuminta untuk beli lauk untuk buka yang cepat saji aja yang kebetulan tak jauh dari resto.
Kemudian kami beli tajilan secukupnya saja.
Alhamdulillah..
Walau buru-buru menyiapkan bukaan alhamdulillah cukup dan mengenyangkan.
Hari ke-3
Jumat, 22 April
Pagi ini aku sudah mulai siap-siap untuk pertarungan jempol jam 10 nanti yang sudah kurencanakan sejak tadi malam. Sejak pagi kubereskan semua kerjaan dengan semangat.
Jadwal hari ini sudah kupersiapkan. Sangat padat. Karena setelah bertarung aku akan menemani suami belanja dan menyiapkan segalanya.
Namun naasnya ketika di detik ku mau bertarung entah kenapa kumerasa situasi dan kondisi yang tak mendukung. Suami kelihatan lelah dan mungkin lupa. Akupun segan mengingatkan. Sementara hp ku tak mendukung. Ya jadilah aku kalah dan kesal. Ketika suami sadar dan ingat aku jadi makin kesal. Tapi disisi lain kukuatkan hati untuk iklas. Beginilah rasa sakit mengiklaskan sesuatu yang kita inginkan dan perjuangkan belum tentu jadi milik ataupun rejeki kita.
Ya sudahlah.
Kutinggalkan hp dan aku fokus menemani suami.
Kemudian kami saling tabayun biar tak ada dusta diantara kita haha
Biar adem
Setelah suami berangkat aku membeli tajil hanya minuman boba di tempat kesukaan anak-anak dan toast.
Alhamdulillah cukup mengenyangkan
Hari ke-4
Sabtu, 23 April
Hari ini aku terasa sangat lelah. Mungkin karena kemaren terlalu padat aktivitas dan menemani suami belanja persiapan keberangkatannya.
Siangnya aku sempatkan untuk ikutan opor yang hanya dalam 2 menit. Tapi mesti persiapan jempol,sinyal ataupun kualitas hp yang kadang bikin hati lelah dan habis waktu.
Alhamdulillah dengan bantuan suami dapat juga. Lumayan terbayarlah rasa kesalku kalah pertarungan kemaren.
Sore ini cuaca agak mendung dan badanku masih lelah pengen istirahat saja. Jadi aku gak beli tajilan. Berbuka dengan apa yang ada dikulkas.
Ada buah dan bahan lainnya kuracik jadi sop buah. Kemudian ada stok freezer,bakso dan siomay buatanku.
Ada juga naget. Malah masih ada sisa lauk kemaren yang masih potongan utuh. Ada juga telor.
Insya Allah cukup lah. Dan ada kukis raya dan kukis lainnya. Malah ada sisa beberapa potong cheese cake yang hampir lupa dihabiskan.
Alhamdulillah sangat mengenyangkan.